BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Teori
keperawatan atau konsep model dalam keperawatan merupakan teori yang mendasari
bagaimana seorang perawat dalam mengaplikasikan praktik keperawatan, beberapa
teori diantaranya adalah teori adaptasi dari roy, teori komunikasi terapeutik
dari peplau, teorigoal atteccment dari bety newman dan sebagainya. Leininger’s
konsep model yang dikenal dengan sunrise modelnya merupakan salah satu teori
yang diaplikasikan’dalam,keperawatan
Teori leininger berasal dari ilmu antropologi, tapi konsep ini relevan untuk keperawatan. Leininger mendefinisikan “Transkultural nursing” sebagai area yang luas dalam keperawatan yang mana berfokus dalam komparatif studi dan analisis perbedaan kultur dan subkultur dengan menghargai perilaku caring, nursing care, dan nilai sehat sakit, kepercayaan dan pola tingkah laku dengan tujuan perkembangan ilmu dan humanistic body of knowledge untuk kultur yang universal dalam keperawatan.
Teori leininger berasal dari ilmu antropologi, tapi konsep ini relevan untuk keperawatan. Leininger mendefinisikan “Transkultural nursing” sebagai area yang luas dalam keperawatan yang mana berfokus dalam komparatif studi dan analisis perbedaan kultur dan subkultur dengan menghargai perilaku caring, nursing care, dan nilai sehat sakit, kepercayaan dan pola tingkah laku dengan tujuan perkembangan ilmu dan humanistic body of knowledge untuk kultur yang universal dalam keperawatan.
Aplikasi
teori dalam transkultural dalam keperawatan diharapkan adanya kesadaran dan
apresiasi terhadap perbeaan kultur. Hal ini berarti perawat yang professional
memiliki pengetahuan dan praktek yang berdasarkan kultur secara konsep
petencanaan.dan,untuk’praktik,keperawatn. |
Tujuan penggunaan keperawatan transkultural adalah untuk mengembangkan sains dan pohon keilmuan yang humanis sehingga tercipta praktik keperawatan pada kultur yang spesifik dan universal kultur yang spesifik adalah kultur dengan nilai-nilai dan norma spesifik yang dimiliki oleh kelompok laen. Kultur yang universal adalah nilai-nilai dan norma – norma yang diyakini dan dilakukan hamper semua kultur seperti budaya minum the dapat membuat tubuh sehat (leininger, 2002).
Leininger mengembangkan dteorinya dari perbadaan kultur dan universal berdasarkan kepercayaan bahwa masyarakat dengan perbedaan kultur dapat menjadi sumber informasi dan menentuan jenis perawatan yang diinginkan dari pemberian peleyanan yang professional, karena kultur adalah pola kehidupan masyarakat yang berpengaruh terhadap keputusan dan tindakan. Culture care adalah teori yang holistic karena meletakan di dalam nya ukuran dari totalitas kehidupan manusia dan berada selamanya, termasuk social struktur, pandangan dunia, nilai cultural, konteks lingkungan, ekspresi bahasa dan etnik serta system professional.
Tujuan penggunaan keperawatan transkultural adalah untuk mengembangkan sains dan pohon keilmuan yang humanis sehingga tercipta praktik keperawatan pada kultur yang spesifik dan universal kultur yang spesifik adalah kultur dengan nilai-nilai dan norma spesifik yang dimiliki oleh kelompok laen. Kultur yang universal adalah nilai-nilai dan norma – norma yang diyakini dan dilakukan hamper semua kultur seperti budaya minum the dapat membuat tubuh sehat (leininger, 2002).
Leininger mengembangkan dteorinya dari perbadaan kultur dan universal berdasarkan kepercayaan bahwa masyarakat dengan perbedaan kultur dapat menjadi sumber informasi dan menentuan jenis perawatan yang diinginkan dari pemberian peleyanan yang professional, karena kultur adalah pola kehidupan masyarakat yang berpengaruh terhadap keputusan dan tindakan. Culture care adalah teori yang holistic karena meletakan di dalam nya ukuran dari totalitas kehidupan manusia dan berada selamanya, termasuk social struktur, pandangan dunia, nilai cultural, konteks lingkungan, ekspresi bahasa dan etnik serta system professional.
B. Idenfikasi
masalah
1. Pengertian transkultural
2. Sejarah perkembangan keluarga jawa tengah
3. Aspek yang ada di etnis jawa tengah
1. Pengertian transkultural
2. Sejarah perkembangan keluarga jawa tengah
3. Aspek yang ada di etnis jawa tengah
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Transkultural
Bila
ditinjau dari makna kata , transkultural berasal dari kata trans dan culture,
Trans berarti aluar perpindahan , jalan lintas atau penghubung.Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia; trans berarti melintang , melintas , menembus ,
melalui. Culture berarti budaya . Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia kultur berarti :
- kebudayaan , cara pemeliharaan ,
pembudidayaan.
- Kepercayaan , nilai – nilai dan pola perilaku yang umum berlaku bagi suatu kelompok dan diteruskan pada generasi berikutnya , sedangkan cultural berarti : Sesuatu yang berkaitan dengan kebudayaan.
Budaya sendiri berarti : akal budi , hasil dan adat istiadat. Dan kebudayaan berarti :
- Hasil kegiatan dan penciptaan batin ( akal budi ) manusia seperti kepercayaan , kesenian dan adat istiadat.
- Keseluruhan pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang digunakan untuk menjadi pedoman tingkah lakunya Jadi , transkultural dapat diartikan sebagai :
- Lintas budaya yang mempunyai efek bahwa budaya yang satu mempengaruhi budaya yang lain
- Pertemuan kedua nilai – nilai budaya yang berbeda melalui proses interaksi social
- Transcultural Nursing merupakan suatu area kajian ilmiah yang berkaitan dengan perbedaan maupun kesamaan nilai– nilai budaya ( nilai budaya yang berbeda , ras , yang mempengaruhi pada seorang perawat saat melakukan asuhan keperawatan kepada klien / pasien ). Menurut Leininger ( 1991 ).
- Kepercayaan , nilai – nilai dan pola perilaku yang umum berlaku bagi suatu kelompok dan diteruskan pada generasi berikutnya , sedangkan cultural berarti : Sesuatu yang berkaitan dengan kebudayaan.
Budaya sendiri berarti : akal budi , hasil dan adat istiadat. Dan kebudayaan berarti :
- Hasil kegiatan dan penciptaan batin ( akal budi ) manusia seperti kepercayaan , kesenian dan adat istiadat.
- Keseluruhan pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang digunakan untuk menjadi pedoman tingkah lakunya Jadi , transkultural dapat diartikan sebagai :
- Lintas budaya yang mempunyai efek bahwa budaya yang satu mempengaruhi budaya yang lain
- Pertemuan kedua nilai – nilai budaya yang berbeda melalui proses interaksi social
- Transcultural Nursing merupakan suatu area kajian ilmiah yang berkaitan dengan perbedaan maupun kesamaan nilai– nilai budaya ( nilai budaya yang berbeda , ras , yang mempengaruhi pada seorang perawat saat melakukan asuhan keperawatan kepada klien / pasien ). Menurut Leininger ( 1991 ).
B.
Sejarah
Perkembangan Keluarga Jawa Tengah
Menurut para ahli , yang dianggap menjadi nenek moyang
suku melayu, bugis, makasar,bali,sunda,dan jawa adalah suku bangsa deutero
melayu yang berasal dari daerah vietnam .(semula mereka berasal dari yunan dan
kemudian menetap dan berkembang di tanah dataran vietnam). Mereka datang ke
indonesia pada sekitar tahun 1500 SM. Penyebaran suku bangsa deuntro melayu
sangat luas . dengan kepandaianya dan ke ahlian yang di milikinya mereka
berusaha memenuhi kebutuhan hidup dengan tidak lagi mengembara dan
mengantungkan hidup pada alam .
Keluarga jawa tengah yang menetap didaerah pesisir ,
seperti cilacap atau ambal , menghidupi keluarga mereka dengan hasil-hasil
laut,sedangkan yang menetap di pegunungan menghidupin keluarga mereka dengan
bertani dan berternak .
C. Aspek – Aspek Yang
Ada di keluarga Jawa Tengah
Aspek
Demografi
Jawa tengah
merupakan salah satu daerah tingkat 1 atau provinsi di wilayah indonesia yang
memiliki luas daerah sekitar 34.503km²,termasuk kepulauan karimun jawa di laut jawa yang masuk wilayah kabupaten
jepara dan pulau nusakambangan yang
luasnya sekitar 12.400 ha yang merupakan
bagian dari wilayah kabupaten cilacap.
Aspek
Psikososial
Perbedaan kelas
sosial dalam keluarga jawa
Menurut sosiolog koentjaranigrat , orang jawa
dapat diklasifikasikan berdasarkan golongan sosial sebagaiberikut :
·
Wong
cilik ( orang kecil) terdiri dari petani dan mereka yang berpendapatan rendah
·
Kaum
priayi terdiri dari pegawai dan orang-orang intelektual
·
Kaum
ningrat adalah orang-orang bergaya hidup tidak jauh dari kaum priayi
Selain
di bedakan berdasarkan golongan sosial , orang jawa jga di bedakan atas dasar
keagamaan sebagai berikut :
·
Jawa
kejawen yang sering disebut abangan , yang dalam kesadaran dan cara hidup nya ditentukan
oleh tradisi jawa pra-islam .kaum priayi tradisional hampir seluruhnya dianggap
jawa kejawen walaupun mereka secara resmi mengakui islam .
·
Santri
yang memahami dirinya sebangai orang islam atau orientasinya yang kuat terhadap
agama islam dan berusaha untuk hidup sesuai ajaran islam.
Aspek Budaya
·
Makanan
kebudayaan
Keluarga jawa
memiliki beragam jenis makanan khas. Hampir di setiap kabupaten di provinsi
jawa tengah mempunyai makanan tradisional yang khas. Contoh makanan yang khas
di beberapa kabupaten :
Kabupaten kudus
makanan khasnya dodol ,semarang makanan khasnya wingko babat , yogyakarta
makanan khasnya gudek ,malang makanan khasnya getuk ,bantul makanan khasnya
geplak banyumas makanan khasnya kripik tempe, dan brebes makanan khasnya telor
asin. Keluaga jawa era tahun 60-70an
membedakan makanan untuk orang tua dan anak-anak .
·
Kebiasaan
yang dilakukan keluarga jawa
Ketika keluarga
jawa membangun rumah dan akan menaikan kuda-kuda rumah,mereka mengadakan
upacara sedekah bumi yang bertujuan untuk memberi keselamatan kepada yang
menghuni rumah. Makanan yang disediakan pada acara tersebut ,antara lain pisang
satu tandan ,buah kelapa muda,padi satu ikat, dan kain merah putih yang akan
diikatkan di atas kuda-kuda rumah tersebut. Ada jga upacara adat jawa yang dilakukan
orang-orang betawi: sedekah bumi,mitoni atau tujuh bulanan,aqiqah atau patang
puluh dino,,
·
Kesehatan
menurut keluarga jawa
Sejak jaman dahulu
, praktik keperawatan dalam keluarga jawa di pengaruhi oleh nilai-nilai
pra-islam dan islam.
Dominasi pra- islam sangat berpengaruh terhadap praktik keperawatan
keluarga jawa . praktik mengunakan orang pintar (dukun)masih mendominasi dalam
menolong angota keluarga yang mengalami gangguan kesehatan ,terutama
dipelosok-pelosok desa.Mereka masih percaya dan yakin bahwa orang menjadi sakit
karena disebabkan gangguan makhluk halus (setan), untuk mengusir mahluk
tersebut dukun mengunakan mantra-mantra dalam bahasa sansekerta atau bahasa
jawa kuno.selain itu jga dukun mengunakan sesaji yang berupa kembang setaman dan
makanan serta membakar dupa (kemenyan).selain itu, banyak keluarga jawa yang
masih mempertahankan cara pengobatan warisan leluhur yang berupa jamu/ramuan
tradisional.
BAB III
PENUTUP
Keluarga jawa
tengah merupakan salah satu keluarga yang masih banyak memegang teguh
keyakinan yang berasal dari nenek moyangnya dulu . seperti makanan dan upacara
–upacara yang di lakukan oleh keluarga jawa .
DAFTAR PUSTAKA
- Sudiharto.2007.Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Pendekatan Keperawatan Transkultural .Jakarta:Egc
- Http://Google.Com
mantap artikelnya..
ReplyDeletewww.kiostiket.com