ESQ “MANAJEMEN QOLBU” (DENGKI, SIRIK DAN KESOMBONGAN)


ESQ
“MANAJEMEN QOLBU”
(DENGKI, SIRIK DAN KESOMBONGAN) 











OLEH :
KELOMPOK IV


1.    YOSEP FRANDI

2.   TIARA








MAJELIS PENDIDIKAN TINGGI
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) MUHAMMADIYAH
PRODI S1 KEPERAWATAN
PRINGSEWU LAMPUNG
2011






KATA PENGANTAR

            Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas berkah rahmat-Nya penulis telah berhasil menyelesaikan materi ESQ “Manajemen Qolbu”. Pada penulisan materi ini penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunannya baik dari segi bahasa maupun pengolahannya. Untuk itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan Saran yang sifatnya membangun demi tercapai suatu kesempurnaan dalam penulisan laporan.
            Penulis berharap, semoga materi ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan para pembaca pada umumnya.



Penulis,


                                                                                            

DAFTAR ISI



HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
KATA PENGANTAR..................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang................................................................................. 1
B. Tujuan.............................................................................................. 1
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Pengertian........................................................................................ 2
B. Penyebab.......................................................................................... 4
C. Patofisiologi..................................................................................... 4
D. Manifestasi Klinis............................................................................ 5
E. Diagnosis.......................................................................................... 6
F. Pengkajian........................................................................................ 10
G. Diagnosa Keperawatan.................................................................... 12
H. Asuhan Keperawatan....................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA



BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar  belakang
Salah satu penyakit hati yang sering merasuki jiwa manusia dengan tidak mengenal golongan, pangkat, jabatan, keturunan dan usia baik laki-laki maupun  perempuan adalah Dengki (Hasud).
Rosululloh SAW mengingatkan :
“Janganlah kalian saling mendengki, janganlah kalian saling memutuskan hubungan, janganlah kalian saling membenci, janganlah kalian saling memperdaya dan jadilah kalian hamba-hamba Alloh yang bersaudara”.
 (Buhkhari dan Muslim)

B.  Tujuan
  1. Agar mahasiswa mengerti bahaya dengki dan syirik serta sombong.
  2. Agar mahasiswa menjauhi sifat sifat dengki, kesombongan dan syirik dalam kehidupan sehari hari




BAB II
TINJAUAN PUSTAKA


A.1    DENGKI
A.  Pengertian Dengki
Dengki (hasud) adalah senang melihat orang lain susah, susah melihat orang lain senang. Dengki merupakan salah satu penyakit hati yang mesti dihindari. Dari banyak referensi, dituliskan bahwa dengki merujuk kepada kebencian dan kemarahan yang timbul akibat perasaan cemburu atau iri hati yang amat sangat. Ia amat dekat (berhubungan) dengan unsur jahat, tidak berkenan, benci dan perasaan dendam yang terpendam.
Ada juga yang mendefinisikan dengki sebagai suatu perbuatan atau tindakan hati yang tidak senang melihat kesenangan (nikmat) orang lain serta berharap agar kesenangan (nikmat) orang lain akan hilang atau lenyap atau pun berpindah kepadanya.
ALLOH SWT berfirman:
“Katakanlah, Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai sebuah dari kejahatan makhluk Nya,” kemudian Dia berfirman, “Dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki”. (AI Falaq(113): 1, 2 dan 5).

Diriwayatkan dari Ibnu Mas’ud bahwa Rasululloh SAW bersabda
“Ada tiga hal yang menjadi akar semua dosa. Jagalah dirimu dan waspadalah terhadap ketiganya. Waspadalah terhadap kesombongan, sebab kesombongan telah menjadikan iblis Inenolak bersujud kepada Adam. Waspadalah terhadap kerakusan, sebab kerakusan telah menyebabkan Adam memakan buah dari pohon terlarang. Dan jagalah dirimu dari dengki, sebab dengki telah menyebabkan salah seorang anak Adam membunuh saudaranya.” (HR Ibnu Asakir).




B.  Penyebab dengki
1.    Kesombongan
Kelebihan apapun yang kita miliki, harta yang banyak, anak yang pintar, pangkat yang tinggi, kedudukan/jabatan terhormat, wajah yang tampan/cantik tetapi kurang ilmu dalam menyikapinya maka akan menyebabkan munculnya kesombongan.

2.    Sombong itu mendustakan kebenaran dan merendahkan orang lain. Ketika kita merasa lebih dari orang lain dan iman serta ilmu yang kurang dalam menyikapinya, maka munculah sifat sombong dalam diri mengalahkan kelembutan dan kerendahan hatinya, mungkin hal ini terjadi karena pujian orang atau bahkan karena penghinaan. Ingatlah, syaithon laknatulloh adalah musuh kita yang senantiasa membisikan kepada sudut hati kita yang paling dalam, sehingga suatu ketika kita merasa rendah hati padahal sedang menunjukan kesombongan diri.

3.    Seorang bapak baru pulang haji misalnya, ketika kedatangan tamu kerumahnya dengan senangnya dia menerima tamu tersebut, dengan senang hati pula dia berusaha menunjukan kesombongan kepada pembantu rumahnya sambil berkata: "tolong ambilkan karpet yang warna biru yang bapak beli di Mekah waktu haji tahun lalu, bukan yang dibeli dari Mekah kemarin……" ada apa maksud dibalik perkataannya itu, inilah sebagai bukti bahwa syaithon merasuki ke dalam hati pak haji ini disadari atau tidak dia sudah berusaha menutupi keramahannya dengan kesombongan dalam dadanya. Allohu Akbar.

4.    Dari kesombongan inilah akan timbul kecemburuan sosial dan cara pandang orang yang berbeda dan akhirnya munculah sifat Dengki pada orang yang tidak siap menyikapinya.




5.    Merasa Tersakiti
Contoh :Orang tua yang akan menikahkan anaknya dengan anak tetangganya atau yang lain, pada waktu yang telah ditentukan dan undangan sudah disebar, salah satu pihak memutuskan/ membatalkan rencana tersebut, dia kecewa, malu sama undangan, benci dan bahkan dendam kepada calon mantunya, maka akan timbullah kedengkian dalam dirinya. Padahal ketika dia mengetahui bahwa Allohlah pemilik segalanya, yang menyebabkan dia berjodoh atau tidak dan Alloh Maha tahu apa yang akan terjadi apabila berjodoh dengannya, boleh jadi ketika menikah rumah tangganya akan berantakan, maka ketika kita ridho menerimanya insya Alloh, Alloh SWT akan memberi pengganti yang lebih baik dan tidak harus menimbulkan kedengkian kepada siapapun.

6.    Persaingan
Penyebab munculnya kedengkianpun bisa timbul karena persaingan, baik berupa persaingan usaha, kerja, kedudukan dll. Biasanya persaingan ini satu level/ setingkat, tukang warung dengan tukang warung, tukang ojeg dengan tukang ojeg, karyawan dengan karyawan, menejer dengan menejer dan seterusnya.

7.    Keinginan memimpin
Adanya keinginan memimpin dalam satu organisasi, kelompok, perusahaan dan sebagainya, menyebabkan munculnya keinginan saling menonjolkan kemampuan, yang apabila pada akhirnya dia terkalahkan oleh lawannya dan dia tidak siap menerimanya maka munculah kedengkian/hasud dari dirinya dan kelompoknya







C.  Ciri ciri sifat dengki
Untuk mengetahui munculnya sifat dengki diri kita kepada orang lain atau sebaliknya maka kita harus mengetahui ciri-cirinya.
Adapun ciri-ciri sifat dengki adalah sebagai berikut :

1.    Senang membicarakan kejelekan orang lain
2.    Cenderung tidak senang berdekatan
3.    Cenderung tidak senang mendengar suara yang di dengki
4.    Tidak senang mengucapkan salam ketika bertemu
5.    Berbahagia ketika yang didengki dapat musibah

D.  Cara mengatasi dengki
Agar kedengkian tidak merasuki tubuh kita dan kita tidak menjadi objek kedengkian bagi orang lain, maka ada beberapa kiat untuk mengatasinya :
1.    Menganggap saudara
Jadikan siapapun yang menjadi pesaing kita, lawan kampanye kita, teman, atau siapapun sebagai saudara, yang nantinya akan timbul saling mencintai, mengoreksi dan memajukan untuk keberhasilan bersama, karena sesungguhnya diantara mukmin dan mukmin yang lain adalah saudara dan tidak seharusnya diantara saudara saling mendengki dan menyakiti

2.    Jangan melihat kekurangannya, tetapi lihatlah kebaikannya
Berusahalah untuk tidak melihat kekurangan saudara kita, sejelek apapun sikap dan prilakunya tentu masih ada kebaikan yang dia lakukan, berusaha bijak menyikapi kekurangan yang dimilikinya dan menerima serta menghargai setiap kelebihan yang dimilikinya, insya Alloh akan lebih nikmat menjalani kehidupan ini dan akan terhindar dari kedengkian sekecil apapun, insya Alloh.

3.    Tempatkan diri kita menjadi bagian kesuksesan orang lain
Menjadi jalan kesuksesan bagi saudara kita itu mungkin, tetapi kalau menjadi jalan kesuksesan bagi musuh kita itu luar biasa. Maka agar tidak menimbulkan kedengkian kepada siapapun berusahalah dengan tulus untuk membantu siapapun juga dalam mencapai kesuksesan, insya Alloh tidak akan ada kerugian bagi kita mengeluarkan harta, tenaga, fikiran untuk menyukseskan orang lain, kecuali Alloh SWT, akan memberikan balasan terbaik bagi kehidupan dunia dan akhiratnya.

4.    Do’akan
Berdo’alah untuk kemajuan saudara kita dan berusaha untuk tidak pernah mendo’akan keburukan, karena sesungguhnya setiap do’a yang kita ucapkan sama dengan mendo’akan diri kita, maka apabila kita mendo’akan kebaikan, maka mudah-mudahan Alloh SWT memberi kebaikan kepada kita, amiin yaa robbal ‘alamiin

5.    Ikut bahagia
Berusahalah untuk ikut berbahagia ketika saudara kita mendapat nikmat, dan turut berduka ketika saudara kita dapat musibah, karena sesungguhnya dalam kehidupan kita saling membutuhkan satu dengan yang lain,  kalaupun kita tidak mampu memberi harta dan kekayaan paling tidak kita menjadi penghibur hati dan penenang bathin dalam keadaan apapun juga

  1.  

    A.    SYIRIK

A. Pengertian syirik
Syirik artinya menyekutukan Allah Subhana Wata'ala dalam beribadah dengan salah satu diantara makhluk-Nya.

B. Penyebab syirik
1.    Pengagungan, pemuliaan dan penghormatan yang berlebihan. Pengagungan dalam syari’at Islam ada 2 macam:
1)        Pengagungan yang sampai batas-batas tertentu dibolehkan bahkan diwajibkan (thobi’i), seperti anak kepada ayahnya (QS 17/23-24), terhadap nabi dan rasul as (QS 4/64, 24/63, 49/2-3).

2)        Pengagungan yang berlebihan dan sampai pada tingkat taqdis (pengkultusan) kepada siapapun adalah terlarang, walaupun terhadap nabi as (QS 3/144), malaikat (QS 43/19), jin (QS 37/158-159), ulama dan orang shalih (QS 71/21-23), benda-benda langit (QS 41/37).

2.  Bersandar kepada sesuatu yang dapat diketahui oleh panca indera saja dan meremehkan yang diluar panca indera (QS 2/55, 7/138, 20/87-88).
3. Mengutamakan hawa nafsu (QS 31/21, 19/59, 28/50, 25/43, 3/14).
4. Bersikap sombong (QS 43/51-52, 40/56, 2/258).
5. Ridha pada para pimpinan yang menindas manusia dan tidak berhukum kepada hukum Allah Subhana Wataala dan rasul-Nya (QS 5/44-47, 7/65-66, 7/73-76, 34/31-33).


C.  Bentuk-Bentuk Syirik
Syirik dalam al-Qur’an dan as-Sunnah bukan hanya sujud kepada berhala saja, sujud kepada berhala merupakan salah satu dari bentuk-bentuk syirik yang sangat banyak bentuknya, diantaranya:
1.    Meyakini bahwa ada yang memiliki kekuatan atau dapat memberi manfaat dan  madharat selain Allah SWT (QS 2/102).
2.    Mendekatkan diri dengan memuja kepada sesuatu dengan keyakinan bahwa dengan sesuatu itulah ia dapat mendekatkan dirinya kepada Allah Subhana Wata'ala (QS 39/3)
3.    Memohon pertolongan kepada orang mati, ruh, atau jin untuk memudahkan urusannya (QS 10/18, 72/6).
4.    Beranggapan bahwa aturan/hukum buatan manusia lebih baik dari hukum Allah SWT atau menghalalkan yang haram dan mengharamkan yang halal (QS 9/31, 16/35, 42/21, 4/65)
5.    Sihir (QS 10/81). Dari Bujalah bin ‘Abdah berkata bahwa Umar ra telah mengirim surat kepada para gubernurnya untuk menghukum mati para tukang sihir
6.    Perdukunan (QS 6/59, 27/65). Barangsiapa yang mendatangi dukun dan membenarkan apa yang dikatakannya, maka ia telah kafir terhadap apa yang diturunkan kepada Muhammad. (HR Abu Daud)
7.    Bersumpah dengan selain Allah: “Barangsiapa bersumpah dengan selain Allah, maka ia telah syirik.” (HR Tirmidzi)
8.    Menggantungkan jimat yang isinya selain ayat al-Qur’an.
9.        Percaya dengan Mantera dan jampi-jampi
10.    Menyembelih untuk selain Allah



D.  Macam-Macam Syirik
Kita meyakini syirik itu ada dua macam:
1.    syirik akbar (besar)
yang merupakan kedzaliman dan dosa paling besar. Allah tidak akan mengampuni dosa syirik ini kecuali pelakunya bertaubat. Syirik besar menghapuskan seluruh pahala amal. Kesyirikan ini bisa terjadi dalam masalah penuhanan dan peribadatan, seperti berdoa, beristighatsah, dan mempersembahkan korban (sembelihan dan sesajen) kepada selain Allah. Bisa juga terjadi pada masalah ketaatan dan ketundukan, seperti mengklaim memiliki hak membuat syariat (undang-undang) dan mentaatinya.

2.    Syirik Asghar (Kecil)
seperti riya', bersumpah dengan selain nama Allah, memakai kalung jimat dan selainnya. Ini termasuk dosa besar dan menghapuskan pahala amal yang disertainya.

Allah Ta'ala berfirman, QS. Al-An'am: 82,

الَّذِينَ آَمَنُوا وَلَمْ يَلْبِسُوا إِيمَانَهُمْ بِظُلْمٍ أُولَئِكَ لَهُمُ الْأَمْنُ وَهُمْ مُهْتَدُونَ

"Orang-orang yang beriman dan tidak mencampur adukkan iman mereka dengan kedzaliman (syirik), mereka itulah orang-orang yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk."

Allah tidak akan mengampuni dosa syirik ini kecuali pelakunya bertaubat.







Firman Allah yang menjelaskan syirik dalam penuhanan, QS. Fathir: 13-14,

ذَلِكُمُ اللَّهُ رَبُّكُمْ لَهُ الْمُلْكُ وَالَّذِينَ تَدْعُونَ مِنْ دُونِهِ مَا يَمْلِكُونَ مِنْ قِطْمِيرٍ إِنْ تَدْعُوهُمْ لَا يَسْمَعُوا دُعَاءَكُمْ وَلَوْ سَمِعُوا مَا اسْتَجَابُوا لَكُمْ وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ يَكْفُرُونَ بِشِرْكِكُمْ وَلَا يُنَبِّئُكَ مِثْلُ خَبِيرٍ

"Yang (berbuat) demikian Allah Tuhanmu, kepunyaan-Nya lah kerajaan. Dan orang-orang yang kamu seru (sembah) selain Allah tiada mempunyai apa-apa walaupun setipis kulit ari. Jika kamu menyeru mereka, mereka tiada mendengar seruanmu; dan kalau mereka mendengar, mereka tidak dapat memperkenankan permintaanmu. Dan di hari kiamat mereka akan mengingkari kemusyrikanmu dan tidak ada yang dapat memberikan keterangan kepadamu sebagai yang diberikan oleh Yang Maha Mengetahui."

Syirik besar menghapuskan seluruh pahala amal.
Firman Allah yang menjelaskan adanya kesyirikan dalam ketaatan dan ketundukan,

أَمْ لَهُمْ شُرَكَاءُ شَرَعُوا لَهُمْ مِنَ الدِّينِ مَا لَمْ يَأْذَنْ بِهِ اللَّهُ

"Apakah mereka mempunyai sembahan-sembahan selain Allah yang mensyariatkan untuk mereka agama yang tidak diizinkan Allah?." (QS. Asy-Syura: 21).
Firman Allah Ta'ala,

وَلَا تَأْكُلُوا مِمَّا لَمْ يُذْكَرِ اسْمُ اللَّهِ عَلَيْهِ وَإِنَّهُ لَفِسْقٌ وَإِنَّ الشَّيَاطِينَ لَيُوحُونَ إِلَى أَوْلِيَائِهِمْ لِيُجَادِلُوكُمْ وَإِنْ أَطَعْتُمُوهُمْ إِنَّكُمْ لَمُشْرِكُونَ

"Dan janganlah kamu memakan binatang-binatang yang tidak disebut nama Allah ketika menyembelihnya. Sesungguhnya perbuatan yang semacam itu adalah suatu kefasikan. Sesungguhnya syaitan itu membisikkan kepada kawan-kawannya agar mereka membantah kamu; dan jika kamu menuruti mereka, sesungguhnya kamu tentulah menjadi orang-orang yang musyrik." (QS. Al-An'am: 121)
Firman Allah yang menjelaskan bahwa syirik akbar menghapuskan seluruh pahala amal,

وَلَقَدْ أُوحِيَ إِلَيْكَ وَإِلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكَ لَئِنْ أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ  بَلِ اللَّهَ فَاعْبُدْ وَكُنْ مِنَ الشَّاكِرِينَ

"Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu: 'Jika kamu mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi. Karena itu, maka hendaklah Allah saja kamu sembah dan hendaklah kamu termasuk orang-orang yang bersyukur'." (QS. Az-Zumar: 65-66).

Sabda Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkaitan dengan sumpah menggunakan selain nama Allah,

مَنْ حَلَفَ بِغَيْرِ اللَّهِ فَقَدْ أَشْرَكَ

"Siapa yang bersumpah dengan selain Allah, maka ia telah kafir dan musyrik." (HR. Ahmad, Tirmidzi, dan Hakim) hal itu selama tidak bermaksud mengagungkannya seperti mengagungkan Allah.
Berkaitan dengan jimat, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,

مَنْ عَلَّقَ تَمِيمَةً فَقَدْ أَشْرَكَ
"Siapa yang menggantungkan (memakai) tamimah (jimat) maka ia telah melakukan kesyirikan." (HR. Ahmad dan Hakim)

 






E.  Dampak Syirik
1.    Memadamkan cahaya fithrah yang bersih. Manusia dilahirkan berada dalam fithrah tauhid yang suci, maka orangtua, lingkungan dan hawa nafsunyalah yang memadamkan fithrah tersebut dari tauhid yang lurus (QS 30/30).

2.    Mematikan kesucian jiwa. Jiwa yang bertauhid takkan tenggelam dalam lumpur hawa nafsu, karena hawa nafsu bersifat menurunkan jiwa manusia kebumi sementara ruh mengangkat ke langit dan melihat ke alam malakut. Maka jiwa yang melakukan syirik akan jatuh ke jurang kerendahan dan kehinaan (QS 22/31).

3.    Menghilangkan sifat ‘izzah (kemuliaan). Karena membuat jiwa menjadi tunduk kepada sesuatu selain Allah Subhana Wata'ala yang rendah dan hina. Kemuliaan itu hanya milik Allah, Rasul-Nya dan orang beriman (QS 63/8). Seorang yang berbuat syirik takkan pernah memiliki kemuliaan dan takkan pernah merasakannya karena ia telah bersandar kepada sesuatu yang rendah dan hina (QS 22/73).

4.    Menggugurkan semua amal baik (QS 39/65). Dosa yang paling besar dan paling dahsyat bahayanya adalah syirik, karena syirik langsung menyentuh nilai-nilai tauhid yang paling mendasar dan aspek ketuhanan yang paling penting dalam agama Islam, yaitu pengakuan syahadah akan ke-Maha Esa-an Allah Subhana Wata'ala dari segala sekutu dan tandingan.

5.    Kekal dan abadi di naar (QS 4/116-121). Maka sebagai hukumannya pun paling berat yaitu kekal di naar, dan tidak mendapatkan kesempatan pengampunan sama sekali dari Allah Subhana Wata'ala, padahal Ia adalah yang Maha Penyayang (karena pelanggaran ini adalah kesalahan yang memang tidak dapat dan tidak boleh dimaafkan).



A.3.   SOMBONG
A. Pengertian Sombong
Kesombongan adalah salah satu penyakit qalbu yang paling mematikan. Penyakit ini membuat seseorang terlempar jauh dari hakikat kefakirannya. Bagaikan benda langit yang terpental dari orbitnya, kehancuran sedang menantinya. Sebelum hadirnya kesombongan di hati seseorang, hati itu terlebih dahulu telah dikuasai dua hal yang tidak kalah mengerikannya yaitu kebodohan dan kebohongan. Bodoh dalam arti tidak mengerti hakikat diri dan hakikat Tuhannya, bohong dalam arti membohongi diri sendiri karena setiap ekspresi kesombongan dalam rasa, kata dan gerak semuanya membelakangi kebenaran dan jauh dari kenyataan yang sebenarnya.


يَا أَيُّهَا النَّاسُ أَنْتُمُ الْفُقَرَاءُ إِلَى اللَّهِ وَاللَّهُ هُوَ الْغَنِيُّ الْحَمِيدُ

"Wahai manusia kalian semua fakir sangat membutuhkan Allah sedangkan Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji." (al-Fathir: 15)

B. Penyebab sombong
1. Punya kelebihan
Seseorang bisa menjadi sombong karena merasa punya kelebihan. Kekayaan, kecantikan/ketampanan, kecerdasan, ketrampilan, kedudukan, jabatan, keturunan, dsb. Orang yang tidak punya kelebihan apa-apa tidak akan bisa menyombongkan dirinya, kecuali jika ia tidak tahu diri.

2. Tidak bersyukur
Pada hakekatnya semua kelebiha yang kita miliki adalah karunia dari Allah. Ini adalah ujian apakah kita bisa memanfaatka kelebihan itu untuk kebaikan dan mensyukurinya atau malah menjadi kufur atas karunia Allah. Qarun adalah salah satu contoh orang yang diberi karunia kemudian menjadi kufur karena menganggap bahwa kekayaan yang ia miliki adalah karena kepandaiannya

C. Cara mengatasi sifat sombong
1.     sadar diri
Langkah pertama untuk mengobati penyakit sombong adalah menyadari adanya penyakit ini dalam hatinya. Penyakit sombong hanya bisa diobati jika pelakunya sadar dan mau mengikis kesombongan dalam dirinya.
2.     Banyak membaca
Dengan membaca ilmu kita akan bertambah. Kita menjadi tahu bahwa di dunia ini banyak orang yang jauh lebih hebat dari kita. Kelebihan yang kita miliki tak ada artinya jika dibandingkan dengan kelebihan yang orang lain miliki. Sekaya apapun manusia belum ada yang menandingi kekayaan nabi Sulaiman. Jika merasa ganteng, tidak ada artinya jika disandingkan dengan Nabi Yusuf. Jika merasa sholeh, kesholehan kita belum ada seujung kuku para shahabat, apalagi jika dibandingkan dengan nabi Muhammad.
3.     Dzikrullah
Dengan mengingat kebesaran Allah kita akan meras bahwa diri kita bukanlah apa-apa. Allah tidak menyukai manusia yang sombong karena sesungguhnya hanya Allah yang berhak untuk sombong. Berlaku sombong sama artinya dengan mengambil hak Allah. Berani???  Rasulullah Saw bersabda: “Allah Swt berfirman; Kemuliaan adalah pakaian-Ku, sedangkan sombong adalah selendang-Ku. Barang siapa yang melepaskan keduanya dari-Ku, maka Aku akan menyiksanya”. [HR Muslim]
4.     Mengingat asal diri kita
Manusia berasal dari air mani yang menjijikkan, maka tak sepantasnya untuk berlaku sombong di muka bumi.
5.     Ingat mati
Ketika malaikat maut menjemput tak ada yang bisa menghalanginya untuk mencabut nyawa kita. Kekuasaan, harta, sanak kerabat, dan pengikut setia tak akan bisa berbuat apa-apa. Kecerdasan dan ketrampilan kita di dunia pun tak akan ada gunanya. Jadi sikap sombong adalah sesuatu yang tidak perlu.





BAB III:
PENUTUP


PENUTUP
Cara Menghilangkan Penyakit Hati Dengki, Syirik dan kesombongan
Berikut ini adalah beberapa obat untuk menyembuhkan penyakit hati kita :
1.    Tidak Banyak Bicara
Terlalu banyak bicara dapat membuat hati kita menjadi keras. Berbicaralah yang tidak penting secukupnya dan hindari menjadi orang yang omong besar, omdo / omong doang, pembual, tukang bohong, ghibah, ngerumpi, dan lain sebagainya. Banyak bicara dalam kebaikan boleh-boleh saja seperti untuk mengajar, petugas pelayanan, ngobrol biasa dengan teman, tetangga, keluarga, dan lain sebagainya.

2.    Menjaga Emosi Dan Nafsu
Emosi dapat membuat hidup menjadi tidak tenang. Oleh karena itu kita sebaiknya selalu menjaga emosi kita agar tidak menjurus ke penyakit hati. Beberapa contoh nafsu yang harus kita tundukkan antara lain seperti nafsu akan harta, nafsu seks, nafsu makan, nafsu jabatan, nafsu marah, nafsu mewujudkan impian, dan lain sebagainya. Salah satu cara untuk melatih emosi dan nafsu kita adalah dengan melakukan ibadah puasa, baik puasa sunah maupun puasa wajib ramadhan.

3.    Selalu Mengingat Allah SWT
Ada beberapa cara untuk dapat selalu mengingat Allah SWT yaitu seperti dengan rajin sholat baik sholat wajib lima waktu, shalat tahajud, sholat dhuha, solat malam, dan lain-lain. Selain itu zikir, doa dan mengaji atau membaca al-qur'an juga dapat menghindarkan kita dari penyakit hati. Diharapkan dari mengingat Allah SWT kita menjadi takut atas ancaman Allah SWT jika kita melakukan dosa yang disebabkan oleh penyakit hati dan perbuatan maksiat.

4.    Bergaul Dengan Orang Saleh / Soleh
Dengan berteman dengan orang-orang yang penuh dengan penyakit hati hanya akan menulari kita dengan penyakit-penyakit itu sehingga kita akan semakin jauh dari Allah. Salah pergaulan juga dapat menambah dosa akibat perbuatan maksiat yang baik disadari atau tidak telah kita lakukan. Lain hal apabila kita bergaul dengan orang shaleh yang selalu menjaga dan membatasi diri dalam pergaulan agar mereka tidak terjerumus dalam maksiat.

0 Response to "ESQ “MANAJEMEN QOLBU” (DENGKI, SIRIK DAN KESOMBONGAN)"

Post a Comment

jangan lupa komentar nya gan :)