MOTIVASI DALAM BELAJAR


BAB I
PENDAHULUAN
     
 I.I  Latar Belakang

            Pada tahun-tahun belakangan ini banyak siswa yang hanya belajar dengan sekedarnya saja. Belajar tanpa menggunakan ilmu jiwa belajar yaitu psikologi belajar. Padahal psikologi belajar sangat penting dalam  dalam proses belajar mengajar agar siswa dapat memahami  suatu mata pelajaran dengan seksama dan mudah difahami . Oleh karena itu mempelajari  psikologi belajar atau ilmu jiwa belajar sangat diperlukan bagi siswa, terutama bagi siswa yang kurang memiliki motivasi dalam belajar.

I.2 Rumusan Masalah
Apa fungsi dan peran  motivasi belajar bagi siswa?

1.3 Tujuan
        Makalah ini bertujuan agar pendidik dapat mengetahui tentang psikologi belajar dan motivasi belajar. Agar pendidik mengetahui  movasi yang dibutuhkan peserta didik. Dan juga dalam proses belajar pendidik dapat memahami kemauan belajar siswa . Sehingga siswa dapat belajar dengan sungguh-sungguh karena ia memiliki tujuan yang ingin dicapai.




BAB II
 PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Psikologi Belajar
Psikologi belajar adalah sebuah frase yang terdiri dari dua kata, yaitu psikologi dan belajar. Psikologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu Psyche yang berarti jiwa dan logos yang berarti ilmu. Jadi, psikologi berarti ilmu tentang jiwa atau ilmu jiwa.
Selanjutnya, karena kontak  dengan berbagai disiplin ilmu, maka lahir bermacam-macam  definisi psikologi yang berbeda, seperti.
1.      Psikilogi adalah ilmu mengenai  kehidupan mental ( the science of mental life).
2.      Psikologi adalah  ilmu mengenai pikiran ( the science of mind).
3.      Psikologi adalah  ilmu mengenai tingkah laku ( the science of behavior).
Sementara belajar adalah serangkaian  kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor. Belajar adalah suatu proses untuk mengetahui sesuatu.
Drs Slameto berpendapat tentang pengertian psikologi belajar. Menurut Drs Slameto belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil  pengalaman  individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
Sementara Howard L. Kingskey berpendapat bahwa learning is the process by which behavior ( in the boarder sense) is originated or changed through practice  or training. Belajar adalah proses dimana tingkah laku (dalam arti luas) ditimbulkan atau diubah melalui praktek atau latihan.Sedangkan georch merumuskan learning is  change is performance as a result of practice.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu kegiatan yang dilakukan  dengan melibatkan dua unsure, yaitu jiwa dan raga. Gerak raga yang ditunjukkan harus sejalan dengan proses jiwa untuk mendapaykan perubahan. Yaitu perubahan jiwa dengan sebab masuknya kesan-kesan yang baru. Maka perubahan fisik bukanlah termasuk parubahan akibat belajar. Perubahan akibat hasil dari proses belajar adalah perubahan jiwa yang mempengaruhi tingkah laku seseorang.

Pada hakikatnya  belajar adalah terjadinya perubahan pada seseorang, yaitu perubahan yang bersentuhan dengan aspek kejiwaan dan mempengaruhi tingkah laku. Dari berbagai pengartian diatas, kata yang sangat penting untuk dibahas yaitu kata “perubahan” atau “change”. Change adalah perubahan. Perubahan yang  terjadi yaitu:
1.      Perubahan yang terjadi  secara sadar, yakni perubahan yang disadari oleh individu. Individu tersebut merasakan  telah terjadi perubahan dalam dirinya. Misalnya ia menyadari bahwa                                                                   
wawasan dan pengetahuannya bertambah. Jadi perubahan tingkah laku individu yang terjadi dalam keadaan sadar, sehingga ia menyadarinya.
2.  Perubahan dalam belajar bersifat fungsional,  yaitu perubahan yang terjadi dalam diri individu berlangsung terus menerus dan tidak statis. Perubahan yang terjadi akan menyababkan perubahan berikutnya dan akan berguna  bagi kehidupan dan proses belajar selanjutnya. Misalnya, Jika seorang anak belajar menulis, maka ia akan mengalami perubahan dari tidak menulis menjadi dapat menulis. Dan pemahaman itu berlangsung terus menerus hingga kecakapan menulisnya lebih baik. Sehingga ia dapat memperoleh kecakapan lain seperti, menulis surat atau menulis soal.
3.   Perubahan dalam belajar  bersifat  positif dan aktif, Bersifat positif yaitu, perubahan yang selalu bertambah dan tertuju untuk memperoleh suatu yang lebih baik dari sebelumnya. Sementara aktif yaitu, perubahan itu tidak terjadi dengan sendirinya, melainkan melalui usaha individu itu sendiri.
4.   Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara, yakni perubahan yang terjadi karena proses belajar bersifat menetap atau permanen. Berarti bahwa tingkah laku yang terjadi setelah belajar akan bersifat menetap.
5.    Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah,  yaitu, perubahan tingkah laku terjadi karena ada tujuan yang akan dicapai, dan perubahan itu benar-benar ia sadari. Misalnya, seseorang belajar mengetik, sebelumnya sudah menetapkan apa yang mungkin dapat dicapai dengan belajar mengetik.
6.    Perubahan mencakupnseluruh aspek tingkah laku, yaitu, perubahan yang diperoleh individu setelah melalui suatu proses belajar meliputi perubahan keseluruhan tingkah laku. Jika seseorang mempelajari sesuatu, maka itu akan menjadi kebiasaannya, keterampilannya, dan pengetahuannya.

     2.2 Motivasi Belajar
 Motivasi yaitu, sebagai suatu pendorong yang mengubah energy dalam diri seseorang ke dalam bentuk  aktivitas nyata untuk mencapai tujuan tertentu. Mc. Donald mengatakan bahwa,  “motivasi is a energy change within the person characterized by affictive arousal and anticipatory goal reaction”.  Motivasi adalah suatu perubahan energy di dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya efektif (perasaan)  dengan reaksi untuk mencapai tujuan.
Dalam proses belajar, motivasi sangat diperlukan, seseorang yang tidak memiliki motivasi belajar tidak akan mungkin melakukan aktifitas belajar.Hal ini berarti  bahwa sesuatu yang akan dikerjakan itu tidak menyentuh kebutuhannya. Segala sesuatu yang menarik  minat orang lain belum tentu menarik minat orang tertentu selama sesuatu itu tidak bersentuhan dangan kebutuhanya.
Seseorang yang melakukan aktifitas belajar secara terus menerus  tanpa motivasi dari luar dirinya merupakan motivasi intrinsic yang sangat penting dalam aktifitas belajar.Namun, seseorang yang tidak mempunyai keinginan belajar, dorongan dari luar dirinya merupakan motivasi  ekstrinsik yang diharapkan dan sangat diperlukan.
Motivasi Belajar terbagi menjadi dua yaitu,
1.      Motivasi instrinsik
Motivasi instrinsik yaitu motif-motif  yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu  dirangsang dari luar, karena dalam setiap diri individu sudah ada dorongan untuk melekukan sesuatu. Artinya motivasi tersebut telah  lahir dengan sendirinya  pada dirinya.
2.      Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ini merupakan kebalikan dari motivasi ekstrinsik.  Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsi karena adanya perangsang dari luar. Dikatakan Ekstrinsik jika anak didik menempatkan tujuan belajarnya diluar factor-faktor situasi belajar (reside in some factors outside the learning situation). Anak didik belajar karena hendak mencapai tujuan yang terletak diluar hal yang dipelajarinya.

2.3  Fungsi motivasi dalam belajar
Dalam kegiatan belajar pasti ditemukan anak didik yang malas berpartisipasi dalam belajar.Sementara yang lain sangat berpartisipasi.

Hal itu terjadi karena ia tidak memiliki motivasi dalam belajar. Oleh karena itu memiliki motivasi dalam belajar sangat di perlukan terutama baga peserta didik yang kurang berpartisipasi dalam belajar.
Karena motivasi belajar memilikin fungsi sebagai berikut: :

  • Motivasi sebagai pengarah perbuatan
Seorang anak didik yang telah memiliki motivasi dapat membedakan perbuatan yang harus ia lakukan, dan mana yang di abaikan.Seorang anak didik yang ingin mendapatkan sesuatu dari suatu mata pelajaran tertentu, pasti  ia akan mempelajarinya  karena di dalamnya tersimpan sesuatu yang akan dicari itu. Sesuatu yang akan dicari anak didik itu merupakan tujuan belajar yang akan dicapainya. Tujuan itulah sebagai pengarah yang memberikan motivasi kepada anak didik dalam belajar.

  • Motivasi sebagai penggerak perbuatan
Dorongan psikologis yang melahirkan sikap terhadap anak didik merupakan suatu kekuatan yang dapat membentuk gerakan psikofisik. Disini anak didik sudah melakukan aktivitas belajar dengan menggunakan akal pikirannya, dan akal pikirannya berproses dengan sikap raga yang cenderung tunduk dengan kehendak perbuatan belajar. Sikap  ini membuat anak didik mengerti dan faham tentang isi yang dikandungnya, missal isi kandung wacana, dalil dan hukum.

  • Motivasi sebagai pendorong perbuatan
Pada awalnya anak didik tidak memiliki hasrat untuk belajar,  tetapi karena ada sesuatu yang dicari maka muncullah minatnya. Sesuatu yang akan dicari bertujuan untuk memuaskan rasa ingin tahunya terhadap sesuatu yang akan dipelajari. Sesuatu yang belum ia ketahui menumbuhkan rasa ingin tahunya dan membuat ia mencari tau. Dan dalam keadaan ini  anak  didik memiliki keyakinan dan pendirian  tentang apa yang harus ia lakukan.
                          
2.4  Peran motivasi belajar
Motivasi belajar sangat diperlukan dalam kegiatan belajar. Karena minat anak didik dalam belajar mempengaruhi masadepannya. Baik motivasi belajar instrinsik atau motivasi belajar ekstrinsik. Keduanya sangat diperlukan demi kemajuan dan masadepan peserta didik.




BAB III
SIMPULAN

3.1 Simpulan
 Dari penjelasan di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa psikologi  belajar  berasl dari kata psyche yang berarti  jiwa  dan logos yang berarti ilmu. Jadi psikologi yaitu ilmu tentang jiwa atau ilmu jiwa. Belajar merupakan suatu proses untuk mengetahui sesuatu yang menghasilkan perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya.
 Motivasi merupakan sebuah dorongan untuk melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan tertentu. Motivasi terdiri dari motivasi instrinsik dan ekstrinsik. Motivasi belajar  berfungsi sebagai pengarah perbuatan, penggerak perbuatan, dan pendorong perbuatan. Motivasi belajar sangat berperan pening bagi  proses belajar dan demi masadepan peserta didik.

0 Response to "MOTIVASI DALAM BELAJAR"

Post a Comment

jangan lupa komentar nya gan :)