ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HEPATITIS

BAB I
PENDAHULUAN


A.    LATAR BELAKANG
Infeksi virus hepatitis B yang oleh masyarakat awam dikenal sebagai ‘penyakit kuning’masih merupakan masalah kesehatan serius sampai saat ini. Infeksi yang terjadi dapat bersifat sementara (transient), yaitu pada hepatitis B akut. Ini terutama dijumpai pada penderita dewasa dengan kompetensi imunitas yang baik. Umumnya penderita hepatitis akut pada orang dewasa akan sembuh secara sempurna ( > 90%). Hanya sebagian kecil yang menetap (permanent) dan menjadi kronik (5 – 10%).
Sebaliknya jika infeksi terjadi pada masa bayi dan anak-anak, sebagian besar akan menjadi kronik (pengidap > 90%). Ini disebabkan karena sistem imunologi bayi belum sempurna dan bersifat toleran terhadap virus. Sebagian dari pengidap ini akan berkembang menjadi sirosis hati bahkan karsinoma hepatoseluler primer. Terdapat suatu fenomena, di mana makin tinggi prevalensi infeksi hepatitis B di suatu tempat, maka infeksi pada bayi dan anak-anak makin banyak dijumpai.
Diperlukan asuhan keperawatan yang komprehensif dan peripurna agar hepatitis dapat sembuh dan yang lebih penting lagi adalah agar pasien mengetahui perawatan dan pencegahannya di rumah. Dengan perawatan yang sesuai diharapkan hepatitis tidak menjadi penyakit yang mematikan.


B. TUJUAN
Tujuan pembuatan Laporan Pendahuluan ini adalah :
1.    Mengetahui tentang penyakit hepatitis
2.    Mengetahui masalah keperawatan yang muncul pada kasus hepatitis.
3.      Mengetahui proses keperawatan yang diberikan kepada pasien hepatitis.





BAB II
PEMBAHASAN


sumber : jelly-gamat
A.  Pengertian
Hepatitis adalah suatu proses peradangan difus pada jaringan yang dapat disebabkan oleh infeksi virus dan oleh reaksi toksik terhadap obat-obatan serta bahan-bahan kimia. (Sujono Hadi, 1999).

Hepatitis virus merupakan infeksi sistemik oleh virus disertai nekrosis dan klinis, biokimia serta seluler yang khas (Smeltzer, 2001).

Klasifikasi
a)      Hepatitis kronik
  • Secara klinis bervariasi dari keadaan dari keadaan tanpa keluhan sampai perasaan lelah yang sangat mengganggu. Adanya keluhan dan gejala hipertensi portal (asites, perdarahan varises esofagus) menunjukkan penyakit pada stadium yang sudah lanjut.
  • Pemeriksaan biokimiawi menunjukkan peningkatan kadar bilirubin, transminase dan globulin serum.
  • Gambaran histopatologis memperlihatkan kelainan morfologis yang khas untuk hepatitis kronik.
b)      Hepatitis akut
Pada umumnya, hepatitis tipe a, b, dan c mempunyai perjalanan klinis yang sama. Hepatitis tipe b dan c cenderung lebih parah perjalanan penyakitnya dan sering dihubungkan dengan serum-sickness. Serangan yang teringan tidak menunjukkan gejala dan hanya ditandai dengan naiknya transminase serum.
Serangan ikterus biasanya pada orang dewasa dimulai dengan suatu masa prodmoral kurang lebih 3-4 hari sampai 2-3 minggu, saat mana pasien umumnya merasa “tidak enak badan”, menderita gejala digestif, terutama anoreksia dan nausea, dan kemudian ada panas badan ringan; ada nyeri di abdomen kanan atas, yang bertambah pada tiap guncangan badan; tak ada nafsu untuk merokok atau minum alkohol; perasaan badan tak enak bertambah menjelang malam dan pasien merasa sengsara.
- Kadang-kadang dapat menderita sakit kepala yang hebat.                                       
- Hati dapat di palpasi dengan pinggiran yang lunak dan nyeri tekan pada 70% pasien.
- Setelah kurang lebih 1-4 minggu masa ikterik, biasanya pasien
Macam macam Hepatitis
Penyakit Hepatitis adalah penyakit yang disebabkan oleh beberapa jenis virus yang menyerang dan menyebabkan peradangan serta merusak sel-sel organ hati manusia. Hepatitis diketegorikan dalam beberapa golongan, diantaranya hepetitis A,B,C,D,E,F dan G. Di Indonesia penderita penyakit Hepatitis umumnya cenderung lebih banyak mengalami golongan hepatitis B dan hepatitis C. namun disini kita akan membahas pada fokus artikel penyakit Hepatitis A,B dan C.

•  Penyakit Hepatitis A
Hepatitis A adalah golongan penyakit Hepatitis yang ringan dan jarang sekali menyebabkan kematian, Virus hepatitis A (VHA=Virus Hepatitis A) penyebarannya melalui kotoran/tinja penderita yang penularannya melalui makanan dan minuman yang terkomtaminasi, bukan melalui aktivitas sexual atau melalui darah. Sebagai contoh, ikan atau kerang yang berasal dari kawasan air yang dicemari oleh kotoran manusia penderita.
Penyakit Hepatitis A memiliki masa inkubasi 2 sampai 6 minggu sejak penularan terjadi, barulah kemudian penderita menunjukkan beberapa tanda dan gejala terserang penyakit Hepatitis A.
1. Gejala Hepatitis A
Pada minggu pertama, individu yang dijangkiti akan mengalami sakit seperti kuning, keletihan, demam, hilang selera makan, muntah-muntah, pusing dan kencing yang berwarna hitam pekat. Demam yang terjadi adalah demam yang terus menerus, tidak seperti demam yang lainnya yaitu pada demam berdarah, tbc, thypus, dll.

2. Penanganan dan Pengobatan Hepatitis A
Penderita yang menunjukkan gejala hepatitis A seperti minggu pertama munculnya yang disebut penyakit kuning, letih dan sebagainya diatas, diharapkan untuk tidak banyak beraktivitas serta segera mengunjungi fasilitas pelayan kesehatan terdekat untuk mendapatkan pengobatan dari gejala yang timbul seperti paracetamol sebagai penurun demam dan pusing, vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan nafsu makan serta obat-obatan yang mengurangi rasa mual dan muntah.
Sedangkah langkah-langkah yang dapat diambil sebagai usaha pencegahan adalah dengan mencuci tangan dengan teliti, dan suntikan imunisasi dianjurkan bagi seseorang yang berada disekitar penderita.

•  Penyakit Hepatitis B
Hepatitis B merupakan salah satu penyakit menular yang tergolong berbahaya didunia, Penyakit ini disebabkan oleh Virus Hepatitis B (VHB) yang menyerang hati dan menyebabkan peradangan hati akut atau menahun. Seperti hal Hepatitis C, kedua penyakit ini dapat menjadi kronis dan akhirnya menjadi kanker hati. Proses penularan Hepatitis B yaitu melalui pertukaran cairan tubuh atau kontak dengan darah dari orang yang terinfeksi Hepatitis B.
Adapun beberapa hal yang menjadi pola penularan antara lain penularan dari ibu ke bayi saat melahirkan, hubungan seksual, transfusi darah, jarum suntik, maupun penggunaan alat kebersihan diri (sikat gigi, handuk) secara bersama-sama. Hepatitis B dapat menyerang siapa saja, akan tetapi umumnya bagi mereka yang berusia produktif akan lebih beresiko terkena penyakit ini.
1. Gejala Hepatitis B
Secara khusus tanda dan gejala terserangnya hepatitis B yang akut adalah demam, sakit perut dan kuning (terutama pada area mata yang putih/sklera). Namun bagi penderita hepatitis B kronik akan cenderung tidak tampak tanda-tanda tersebut, sehingga penularan kepada orang lain menjadi lebih beresiko.

2. Penanganan dan Pengobatan Hepatitis B
Penderita yang diduga Hepatitis B, untuk kepastian diagnosa yang ditegakkan maka akan dilakukan periksaan darah. Setelah diagnosa ditegakkan sebagai Hepatitis B, maka ada cara pengobatan untuk hepatitis B, yaitu pengobatan telan (oral) dan secara injeksi.

a. Pengobatan oral yang terkenal adalah ;
  • Pemberian obat Lamivudine dari kelompok nukleosida analog, yang dikenal dengan nama 3TC. Obat ini digunakan bagi dewasa maupun anak-anak, Pemakaian obat ini cenderung meningkatkan enzyme hati (ALT) untuk itu penderita akan mendapat monitor bersinambungan dari dokter.
  • Pemberian obat Adefovir dipivoxil (Hepsera). Pemberian secara oral akan lebih efektif, tetapi pemberian dengan dosis yang tinggi akan berpengaruh buruk terhadap fungsi ginjal.
  • Pemberian obat Baraclude (Entecavir). Obat ini diberikan pada penderita Hepatitis B kronik, efek samping dari pemakaian obat ini adalah sakit kepala, pusing, letih, mual dan terjadi peningkatan enzyme hati. Tingkat keoptimalan dan kestabilan pemberian obat ini belum dikatakan stabil.
b. Pengobatan dengan injeksi/suntikan adalah ;
Pemberian suntikan Microsphere yang mengandung partikel radioaktif pemancar sinar ß yang akan menghancurkan sel kanker hati tanpa merusak jaringan sehat di sekitarnya. Injeksi Alfa Interferon (dengan nama cabang INTRON A, INFERGEN, ROFERON) diberikan secara subcutan dengan skala pemberian 3 kali dalam seminggu selama 12-16 minggu atau lebih. Efek samping pemberian obat ini adalah depresi, terutama pada penderita yang memilki riwayat depresi sebelumnya. Efek lainnya adalah terasa sakit pada otot-otot, cepat letih dan sedikit menimbulkan demam yang hal ini dapat dihilangkan dengan pemberian paracetamol.
Langkah-langkah pencegahan agar terhindar dari penyakit Hepatitis B adalah pemberian vaksin terutama pada orang-orang yang beresiko tinggi terkena virus ini, seperti mereka yang berprilaku sex kurang baik (ganti-ganti pasangan/homosexual), pekerja kesehatan (perawat dan dokter) dan mereka yang berada didaerah rentan banyak kasus Hepatitis B.

•  Penyakit Hepatitis C
Penyakit Hepatitis C adalah penyakit hati yang disebabkan oleh virus Hepatitis C (VHC). Proses penularannya melalui kontak darah {transfusi, jarum suntik (terkontaminasi), serangga yang menggiti penderita lalu mengigit orang lain disekitarnya}. Penderita Hepatitis C kadang tidak menampakkan gejala yang jelas, akan tetapi pada penderita Hepatitis C kronik menyebabkan kerusakan/kematian sel-sel hati dan terdeteksi sebagai kanker (cancer) hati. Sejumlah 85% dari kasus, infeksi Hepatitis C menjadi kronis dan secara perlahan merusak hati bertahun-tahun.
1. Gejala Hepatitis C
Penderita Hepatitis C sering kali orang yang menderita Hepatitis C tidak menunjukkan gejala, walaupun infeksi telah terjadi bertahun-tahun lamanya. Namun beberapa gejala yang samar diantaranya adalah ; Lelah, Hilang selera makan, Sakit perut, Urin menjadi gelap dan Kulit atau mata menjadi kuning yang disebut “jaundice” (jarang terjadi). Pada beberapa kasus dapat ditemukan peningkatan enzyme hati pada pemeriksaan urine, namun demikian pada penderita Hepatitis C justru terkadang enzyme hati fluktuasi bahkan normal.
2. Penanganan dan Pengobatan Hepatitis C
Saat ini pengobatan Hepatitis C dilakukan dengan pemberian obat seperti Interferon alfa, Pegylated interferon alfa dan Ribavirin. Adapun tujuan pengobatan dari Hepatitis C adalah menghilangkan virus dari tubuh anda sedini mungkin untuk mencegah perkembangan yang memburuk dan stadium akhir penyakit hati. Pengobatan pada penderita Hepatitis C memerlukan waktu yang cukup lama bahkan pada penderita tertentu hal ini tidak dapat menolong, untuk itu perlu penanganan pada stadium awalnya

B. Etiologi
Dua penyebab utama hepatitis adalah penyebab virus dan penyebab non virus. Sedangkan insidensi yang muncul tersering adalah hepatitis yang disebabkan oleh virus.
•    Hepatitis virus dapat dibagi ke dalam hepatitis A, B, C, D, E.
•    Hepatitis non virus disebabkan oleh agen bakteri, cedera oleh fisik atau kimia.

C. Patofisiologi
Virus hepatitis yang menyerang hati menyebabkan peradangan dan infiltrat pada hepatocytes oleh sel mononukleous. Proses ini menyebabkan degrenerasi dan nekrosis sel perenchyn hati.
Respon peradangan menyebabkan pembekakan dalam memblokir sistem drainage hati, sehingga terjadi destruksi pada sel hati. Keadaan ini menjadi statis empedu (biliary) dan empedu tidak dapat diekresikan kedalam kantong empedu bahkan kedalam usus, sehingga meningkat dalam darah sebagai hiperbilirubinemia, dalam urine sebagai urobilinogen dan kulit hapatoceluler jaundice.


Hepatitis terjadi dari yang asimptomatik samapi dengan timbunya sakit dengan gejala ringan. Sel hati mengalami regenerasi secara komplit dalam 2 sampai 3 bulan lebih gawat bila dengan nekrosis hati dan bahkan kematian. Hepattis dengan sub akut dan kronik dapat permanen dan terjadinya gangguan pada fungsi hati. Individu yang dengan kronik akan sebagai karier penyakit dan resiko berkembang biak menjadi penyakit kronik hati atau kanker hati.

D. Tanda dan Gejala
1.    Masa tunas
  • Virus A : 15-45 hari (rata-rata 25 hari)
  • Virus B : 40-180 hari (rata-rata 75 hari)
  • Virus non A dan non B : 15-150 hari (rata-rata 50 hari)
2.    Fase Pre Ikterik
Keluhan umumnya tidak khas. Keluhan yang disebabkan infeksi virus berlangsung sekitar 2-7 hari. Nafsu makan menurun (pertama kali timbul), nausea, vomitus, perut kanan atas (ulu hati) dirasakan sakit. Seluruh badan pegal-pegal terutama di pinggang, bahu dan malaise, lekas capek terutama sore hari, suhu badan meningkat sekitar 39oC berlangsung selama 2-5 hari, pusing, nyeri persendian. Keluhan gatal-gatal mencolok pada hepatitis virus B.

3.    Fase Ikterik
Urine berwarna seperti teh pekat, tinja berwarna pucat, penurunan suhu badan disertai dengan bradikardi. Ikterus pada kulit dan sklera yang terus meningkat pada minggu I, kemudian menetap dan baru berkurang setelah 10-14 hari. Kadang-kadang disertai gatal-gatal pasa seluruh badan, rasa lesu dan lekas capai dirasakan selama 1-2 minggu.
4.    Fase penyembuhan
Dimulai saat menghilangnya tanda-tanda ikterus, rasa mual, rasa sakit di ulu hati, disusul bertambahnya nafsu makan, rata-rata 14-15 hari setelah timbulnya masa ikterik. Warna urine tampak normal, penderita mulai merasa segar kembali, namun lemas dan lekas capai.
Tanda dan gejala tambahan :

- Selera makan hilang
- Rasa tidak enak di perut
- Mual sampai muntah
- Demam tidak tinggi
- Kadang-kadang disertai nyeri sendi
- Nyeri dan bengkak pada perut sisi kanan atas (lokasi hati)
- Bagian putih pada mata (sklera) tampak kuning
- Kulit seluruh tubuh tampak kuning
- Air seni berwarna coklat seperti air the

Pada orang dewasa sebagian besar infeksi virus hepatitis akut akan sembuh dan hanya sebagian kecil (5 – 10%) yang akan menetap/ menahun.
Pada kasus yang menahun :

  • manifestasi bisa tanpa keluhan/ gejala atau dengan keluhan/ gejala ringan
  • diagnosis umumnya ditemukan pada waktu mengadakan konsultasi ke dokter, hasil laboratorium menunjukkan peninggian SGPT/ SGOT.

E. Pemeriksaan Diagnostik
1.    Laboratorium
o    Pemeriksaan pigmen
  • urobilirubin direk
  • bilirubun serum total
  • bilirubin urine
  • urobilinogen urine
  • urobilinogen feses
o    Pemeriksaan protein
  • protein totel serum
  • albumin serum
  • globulin serum
  • HbsAG
o    Waktu protombin
  • respon waktu protombin terhadap vitamin K
o    Pemeriksaan serum transferase dan transaminase
  • AST atau SGOT
  • ALT atau SGPT
  • LDH
  • Amonia serum
2.    Radiologi
  • foto rontgen abdomen
  • pemindahan hati denagn preparat technetium, emas, atau rose bengal yang berlabel radioaktif
  • kolestogram dan kalangiogram
  • erteriografi pembuluh darah seliaka
3.    Pemeriksaan tambahan
  • laparoskopi
  • biopsi hati

F. Komplikasi
Ensefalopati hepatic terjadi pada kegagalan hati berat yang disebabkan oleh akumulasi amonia serta metabolik toksik merupakan stadium lanjut ensefalopati hepatik. Kerusakan jaringan paremkin hati yang meluas akan menyebabkan sirosis hepatis, penyakit ini lebih banyak ditemukan pada alkoholik.

G. Pengobatan
Hepatitis akut hanya memberi efek sedikit pada perjalanan penyakit. Pada permulaan penyakit. Secara tradisional dianjurkan diet rendah lemak, tinggi karbohidrat, yang ternyata paling cocok untuk selera pasien yang anoreksia. obat-obatan tambahan seperti vitamin, asam-amino dan obat lipotropik tak diperlukan. Obat kortikosteroid tidak mengubah derajat nekrosis sel hati, tidak mempercepat penyembuhan, ataupun mempertinggi imunisasi hepatitis viral.

Hepatitis kronik tidak dianjurkan untuk istirahat di tempat tidur, aktivitas latihan kebugaran jasmani (physical fitness) dapat dilanjutkan secara bertahap. Tidak ada aturan diet tertentu tetapi alkohol dilarang. Sebelum pemberian terapi perlu dilakukan biopsi hati, adanya hepatitis kronik aktif berat merupakan petunjuk bahwa terapi harus segera diberikan. kasus dengan tingkat penularan tinggi harus dibedakan dari kasus pada stadium integrasi yang relatif noninfeksius; karena itu perlu diperiksa status HbeAg, antiHBe dan DNA VHB.
Pada kasus hepatitis karena obat atau toksin dan idiosinkrasi metabolik dapat diberikan cholestyramine untuk mengatasi pruritus yang hebat. Terapi-terapi lainnya hanya bersifat suportif.


Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Hepatitis
A. Pengkajian
1.    Keluhan Utama
Penderita datang untuk berobat dengan keluhan tiba-tiba tidak nafsu makan, malaise, demam (lebih sering pada HVA). Rasa pegal linu dan sakit kepala pada HVB, dan hilang daya rasa lokal untuk perokok.

2.    Pengkajian Kesehatan
1.    Aktivitas
  • Kelemahan
  • Kelelahan
  • Malaise
2.    Sirkulasi
  • Bradikardi (hiperbilirubin berat)
  • Ikterik pada sklera kulit, membran mukosa
3.    Eliminasi
  • Urine gelap
  • Diare feses warna tanah liat
4.    Makanan dan Cairan
  • Anoreksia
  • Berat badan menurun
  • Mual dan muntah
  • Peningkatan oedema
  • Asites
5.    Neurosensori
  • Peka terhadap rangsang
  • Cenderung tidur
  • Letargi
  • Asteriksis

6.    Nyeri / Kenyamanan
  • Kram abdomen
  • Nyeri tekan pada kuadran kanan
  • Mialgia
  • Atralgia
  • Sakit kepala
  • Gatal (pruritus)
7.    Keamanan
  • Demam
  • Urtikaria
  • Lesi makulopopuler
  • Eritema
  • Splenomegali
  • Pembesaran nodus servikal posterior
8.    Seksualitas
  • Pola hidup / perilaku meningkat resiko terpajang

B. Diagnosa Keperawatan yang Mungkin Muncul
  1. Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan berhubungan dengan kegagalan masukan untuk memenuhi kebutuhan metabolik: anoreksia, mual/muntah dan gangguan absorbsi dan metabolisme pencernaan makanan: penurunan peristaltik (refleks viseral), empedu tertahan.
  2. Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan pembengkakan hepar yang mengalami inflamasi hati dan bendungan vena porta.
  3. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan pengumpulan cairan intraabdomen, asites penurunan ekspansi paru dan akumulasi sekret


C. Intervensi
1.    Diagnosa Keperawatan 1. :
Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan berhubungan dengan kegagalan masukan untuk memenuhi kebutuhan metabolik: anoreksia, mual/muntah dan gangguan absorbsi dan metabolisme pencernaan makanan: penurunan peristaltik (refleks viseral), empedu tertahan.
Kriteria Hasil :
  • Pasien akan menunjukkan perilaku perubahan pola hidup untuk meningkatkan/mempertahankan berat badan yang sesuai.
  • Pasien akan menunjukkan peningkatan berat badan mencapai tujuan dengan nilai laboratorium dan bebas tanda malnutrisi.

Intervensi :
  • Awasi pemasukan diet/jumlah kalori. Berikan makan sedikit dalam frekuensi sering dan tawarkan makan pagi paling besar.
  • Berikan perawatan mulut sebelum makan.
  • Anjurkan makan pada posisi duduk tegak.
  • Dorong pemasukan sari jeruk, minuman karbonat dan permen berat sepanjang hari.
  • Konsultasikan pada ahli diet, dukungan tim nutrisi untuk memberikan diet sesuai kebutuhan pasien, dengan masukan lemak dan protein sesuai toleransi.
  • Awasi glukosa darah.
  • Berikan obat sesuai indikasi :
  1. Antiemitik (contoh metalopramide (reglan)).
  2. Antasida (contoh mylanta).
  3. Vitamin (contoh b kokpleks).
  4. Terapi steroid (contoh prednison (deltasone)).
  • Berikan tambahan makanan/nutrisi dukungan total bila dibutuhkan.

2.    Diagnosa Keperawatan 2. :
Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan pembengkakan hepar yang mengalami inflamasi hati dan bendungan vena porta.

Kriteria Hasil :
Menunjukkan tanda-tanda nyeri fisik dan perilaku dalam nyeri (tidak meringis kesakitan, menangis intensitas dan lokasinya)
Intervensi
  • Kolaborasi dengan individu untuk menentukan metode yang dapat digunakan untuk intensitas nyeri.
  • Tunjukkan pada klien penerimaan tentang respon klien terhadap nyeri
  1.  Akui adanya nyeri
  2. Dengarkan dengan penuh perhatian ungkapan klien tentang nyerinya.
  • Berikan informasi akurat dan jelaskan penyebab nyeri, berapa lama nyeri akan berakhir, bila diketahui.
  • Bahas dengan dokter penggunaan analgetik yang tak mengandung efek hepatotoksi.

3.    Diagnosa Keperawatan 3. :
Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan pengumpulan cairan intraabdomen, asites penurunan ekspansi paru dan akumulasi sekret.



Kriteria Hasil :
Pola nafas adekuat
Intervensi :
o    Awasi frekwensi , kedalaman dan upaya pernafasan
o    Auskultasi bunyi nafas tambahan
o    Berikan posisi semi fowler
o    Berikan latihan nafas dalam dan batuk efektif
o    Berikan oksigen sesuai kebutuhan

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Hepatitis adalah peradangan dari sel-sel liver yang meluas/ menyebar , hepatitis virus merupakan jenis yang paling dominan . Luka pada organ liver dengan peradangan bisa berkembang setelah pembukaan untuk sejumlah farmakologi dan bahan kimia dari inhalasi , ingesti , atau pemberian obat secara parenteral ( IV ) . Toxin dan Drug induced Hepatitis merupakan hasil dari pembukaan atau terbukanya hepatotoxin , seperti : industri toxins , alkohol dan pengobatan yang digunakan dalam terapi medik.
Hepatitis kemungkinan terjadi sebagai infeksi sekunder selama perjalanan infeksi dengan virus-virus lainnya , seperti :

  • Cytomegalovirus
  • Virus Epstein-Barr
  • Virus Herpes simplex
  • Virus Varicella-zoster

Klien biasanya sembuh secara total dari hepatitis, tetapi kemungkinan mempunyai penyakit liver residu. Meskipun angka kematian hepatitis relatif lama, pada hepatitis virus akut bisa berakhir dengan kematian.

Hepatitis merupakan hasil infeksi yang disebabkan oleh salah satu dari lima golongan besar jenis virus , antara lain :
  • Virus Hepatitis A ( HAV )
  • Virus Hepatitis B ( HBV )
  • Virus Hepatitis C ( HCV )
  • Virus Hepatitis D ( HDV ) atau Virus Delta
  • Virus Hepatitis E ( HEV )



DAFTAR PUSTAKA


Barbara, CL., 1996, Perawatan Medikal Bedah (Suatu Pendekatan proses keperawatan), Bandung.

Brunner & Suddarth, 2002, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, alih bahasa: Waluyo Agung., Yasmin Asih., Juli., Kuncara., I.made karyasa, EGC, Jakarta.

Carpenito, L.J., 2000, Diagnosa Keperawatan Aplikasi pada Praktek Klinis, alih bahasa: Tim PSIK UNPAD Edisi-6, EGC, Jakarta

Doenges,M.E., Moorhouse, M.F., Geissler, A.C., 1993, Rencana Asuhan Keperawatan untuk perencanaan dan pendukomentasian perawatan Pasien, Edisi-3, Alih bahasa; Kariasa,I.M., Sumarwati,N.M., EGC, Jakarta

Kuliah ilmu penyakit dalam PSIK – UGM, 2004, Tim spesialis dr. penyakit dalam RSUP dr.Sardjito, yogyakarta.

McCloskey&Bulechek, 1996, Nursing Interventions Classifications, Second edisi, By Mosby-Year book.Inc,Newyork

NANDA, 2001-2002, Nursing Diagnosis: Definitions and classification, Philadelphia, USA

University IOWA., NIC and NOC Project., 1991, Nursing outcome Classifications, Philadelphia, USA

2 Responses to "ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HEPATITIS"

jangan lupa komentar nya gan :)