Hubungan antara lama Pemberian Susu Formula menggunakan botol (DOT) dengan Karies Gigi pada Anak Prasekolah di TK Permata Sukarame Bandar Lampung


HUBUNGAN ANTARA LAMA PEMBERIAN SUSU FORMULA MENGGUNAKAN BOTOL (DOT) DENGAN KARIES GIGI PADA ANAK PRASEKOLAH DI TK PERMATA SUKARAME BANDAR LAMPUNG TAHUN 2013









 




PROPOSAL PENELITIAN


Disusun Oleh :
YOSEP FRANDI
A032009066


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes)
MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG
PRODI S1 KEPERAWATAN
2013




BAB I
PENDAHULUAN
 A. Latar Belakang
Pembangunan dibidang Kesehatan bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Agar tingkat kesehatan masyarakat menjadi lebih baik, pembangunan dibidang kesehatan Gigi  merupakan bagian integral pembangunan kesehatan Nasional, artinya dalam melaksanakan pembangunan kesehatan, kesehatan Gigi  tidak boleh ditinggalkan (Suwelo,1992).
Pembangunan Kesehatan diselenggarakan dengan memberikan prioritas kepada upaya peningkatan kesehatan. Untuk menunjang upaya kesehatan yang optimal, maka upaya dibidang kesehatan Gigi  dan mulut perlu mendapat perhatian termasuk pada anak usia prasekolah (Depkes RI, 2000).
Usia Prasekolah merupakan anak yang berusia diatas 3 tahun sampai 5 tahun sebelum anak mendapatkan pendidikan formal (Barker dalam dewi, 2005). Pada masa ini pertumbuhan Gigi  mulai sempurna, untuk membantu memenuhi nutrisi pada anak. Peran Gigi  terutama dalam proses mekanik yaitu menghancurkan makanan menjadi bagian bagian kecil agar dapat di proses dengan bantuan enzim supaya lebih Efektif dan Efisien. Gangguan atau penyakit pada Gigi  dan mulut, baik secara langsung ataupun tidak langsung dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak (Siti, 2012).  
Tumbuh berkaitan dengan perubahan ukuran atau perubahan angka/nilai yang menunjukkan ukuran – ukuran Organ, sedangkan kembang berhubungan dengan aspek diferensiasi bentuk dan fungsi (Daengsari dalam dewi, 2011). Seiring bertambahnya usia, perubahan bentuk dan fungsi organ pun mulai aktif, terutama pertumbuhan Gigi. Namun, tidak setiap anak memiliki Gigi  yang sempurna dan sehat, artinya banyak sekali penyakit Gigi  yang menimpa anak anak. Salah satunya merupakan Gigi  berlubang atau Karies Gigi  yang keropos. Masalah Gigi  berlubang disebabkan oleh email Gigi  yang keropos. Masalah Gigi  berlubang ini termasuk persoalan yang serius, sebab peran Gigi  sangat penting dalam mengunyah makanan untuk pertumbuhan dan perkembangan anak.
(Siti, 2012).
            Satu dari lima anak usia 2 – 4 tahun mengalami kerusakan pada Gigi  Susu ataupun Gigi  tetap. Penyebab utama dari kerusakan Gigi  ini merupakan kebiasaan memakai botol Susu saat menjelang tidur. Kontak yang lama antara Gigi dengan Susu ini menyebabkan baby-bottle tooth decay  (kerusakan Gigi  karena botol Susu). Gigi bagian depanlah yang biasanya terkena, tempat dimana cairan berkumpul pada saat mereka mulai tertidur sewaktu meminumnya. Anak anak dengan babby-bottle tooth decay mempunyai resiko karies pada Gigi  tetap mereka (Dewi, 2011).
            Penyakit Gigi  dan Mulut, khususnya Karies Gigi  telah tersebar ke seluruh dunia. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Eropa dan Asia, dapat disimpulkan 90% anak-anak di bawah usia 18 tahun terserang karies Gigi. Di Indonesia prevalensi Karies Gigi  dan penyakit periodontal mencapai 80% dari jumlah penduduk (Riskesda, 2007).
Penduduk Indonesia menderita Karies aktif 63,5%. Namun di beberapa Provinsi angka tersebut lebih tinggi dari angka Nasional, seperti Kalimantan 80,2%, Sulawesi 74%, Sumatera 65,4%. Khususnya di Provinsi Lampung terdapat 81,1% Dilihat dari kelompok umur, golongan umur muda lebih banyak menderita Karies Gigi  aktif dibandingkan umur 45 tahun ke atas, di mana umur 2 - 20 tahun Karies Gigi  aktif adalah 66,8% - 69,5%, umur 45 tahun ke atas 53,3% dan pada umur 65 tahun ke atas 43,8%. Keadaan ini menunjukkan Karies Gigi  aktif banyak terjadi pada golongan usia produktif (Depkes RI, 2000).
Prevalensi terjadinya Karies Gigi  di antara bayi dan anak-anak prasekolah telah diteliti oleh banyak ahli dan hasilnya paling sedikit 25% Karies Gigi  terdapat pada anak yang berusia 2 tahun dan hampir sebanyak dua pertiga dari seluruh anak berusia 3 tahun menderita karies Gigi . Tingginya angka Karies Gigi  ini diawali dengan meningkatkannya penggunaan Susu formula selama 6 bulan pertama sejak kelahiran (Dewi, 2008). Hasil prasurvey yang dilakukan peneliti pada tanggal 2 pebruari 2013 pada beberapa anak di TK Permata Sukarame ditemukan banyak yang terkena karies pada Gigi  mereka. Dari 1 kelas yang berjumlah 23 anak terdapat 11 orang terkena Karies, 5 orang terkena Rampan pada gigi mereka dan sisanya 7 anak sehat.
              Pola kebiasaan anak yang mengkonsumsi susu formula menggunakan botol pada saat sebelum tidur dalam jangka waktu yang lama, akan memicu terjadinya karies pada gigi. Hal ini terjadi karena gula yang terdapat dalam susu dan sari buah yang kadang diminumkan saat anak menjelang tidur. Bakteri pada plak gigi lalu mengubah gula tersebut jadi asam yang merusak hingga menimbulkan kebusukan dan kehancuran gigi.  Pada penelitian terkait angka kejadian karies gigi masih tinggi. Dari itu, penulis tertarik untuk meneliti Hubungan antara Lama Pemberian Susu Formula menggunakan botol (DOT) dengan Karies Gigi  pada Anak Prasekolah di TK Permata Sukarame. 
B. Perumusan Masalah
            Penyakit Gigi  dan Mulut, khususnya Karies Gigi  telah tersebar ke seluruh dunia. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Eropa dan Asia, dapat disimpulkan 90% anak-anak di bawah usia 18 tahun terserang karies Gigi. Di Indonesia prevalensi Karies Gigi  dan penyakit periodontal mencapai 80% dari jumlah penduduk. Penyebab utama dari kerusakan Gigi  ini merupakan kebiasaan memakai botol Susu saat menjelang tidur. Melihat data yang diperoleh maka dapat dirumuskan masalah penelitian adalah “Apakah ada Hubungan antara lama Pemberian Susu Formula menggunakan botol (DOT) dengan Karies Gigi  pada Anak Prasekolah di TK Permata Sukarame?”
 C. Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini yaitu :
1.    Tujuan Umum
Diketahuinya Hubungan antara Lama Pemberian Susu Formula Menggunakan Botol (DOT) dengan Karies Gigi  pada Anak Prasekolah di TK Permata Sukarame.
2.    Tujuan Khusus
1)   Mengidentifikasi lama pemberian Susu formula pada anak prasekolah di TK Permata Sukarame.
2)   Mengetahui kejadian Karies Gigi  pada anak prasekolah di TK Permata Sukarame.
D. Ruang Lingkup
Ruang Lingkup dalam penelitian ini merupakan :
1)   Lingkup Waktu
Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Januari – Juni 2013.
2)   Lingkup Tempat
Penelitian akan dilakukan di TK Permata Sukarame Bandar Lampung. 
E. Manfaat Penelitian                           
1.    Bagi Institusi Kesehatan / Ilmu pendidikan
     Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan dalam peningkatan program  pelayanan kesehatan Gigi  dan mulut pada anak prasekolah. Dan Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai perkembangan IPTEK terlebihnya dalam program  pelayanan Kesehatan Gigi  dan mulut pada anak Prasekolah. Serta dapat menjadi bahan referensi atau sumber informasi anak untuk penelitian berikutnya dan sebagai bahan bacaan di perpustakaan

2.    Bagi Institusi Pendidikan
     Penelitian ini dapat menjadi bahan referensi atau sumber informasi anak untuk penelitian berikutnya dan sebagai bahan bacaan di perpustakaan.
3.    Bagi masyarakat
Menambah informasi dan pengetahuan khususnya ibu tentang hubungan lama  pemberian Susu formula menggunakan botol (DOT) dengan kejadian Karies Gigi  pada anak prasekolah.

0 Response to "Hubungan antara lama Pemberian Susu Formula menggunakan botol (DOT) dengan Karies Gigi pada Anak Prasekolah di TK Permata Sukarame Bandar Lampung"

Post a Comment

jangan lupa komentar nya gan :)