pengaturan ion natrium di tubuh manusia full


Di dalam produk pangan atau di dalam tubuh, natrium biasanya berada dalam bentuk garam seperti  natrium klorida (NaCl). Di dalam molekul ini, natrium berada dalam bentuk ion sebagai Na . Diperkirakan  hampir 100 gram dari ion natrium (Na+) atau ekivalen dengan 250 gr NaCl terkandung di dalam tubuh manusia. Garam natrium merupakan garam yang dapat secara cepat diserap oleh tubuh dengan minimum kebutuhan untuk orang dewasa berkisar antara 1.3-1.6 gr/hari (ekivalen dengan 3.3-4.0 gr NaCl/hari). Setiap kelebihan natrium yang terjadi di dalam tubuh dapat dikeluarkan melalui urin & keringat. Hampir semua natrium yang terdapat di dalam tubuh akan  tersimpan di dalam soft body tissue dan cairan tubuh. Ion natrium (Na+) merupakan kation utama di dalam cairan ekstrasellular (ECF) dengan konsentrasi berkisar antara 135-145 mmol/L. Ion natrium juga akan berada pada cairan intrasellular (ICF) namun dengan konsentrasi yang lebih kecil yaitu ± 3 mmol/L.

Pengaturan volume sirkulasi evektif (EVC) atu volume ECF secara primer dicapai melalaui modifikasi eksresi Na+ urine, berwarna dengan osmolalitas ECF yang dicapai melalui perubahan keseimbangan air. Pemeliharaan Na+ tidak langsung terlibat dalam osmo regulasi kecuali bila terdapat perubahan volume yang terjadi secara bersamaan. Osmolalitas ditentukan oleh rasio zat terlarut. Sedangkan volume ECF ditentukan oleh jumlah Na+ dan air yang ada.

Renin adalah enzim pertama dalam koskade biokimia sistem renin angio-stenin-aldosterone. Fungsi sistem ini untuk mempertahankan volume ECF dan tekanan perfusi jaringan dengan mengubah retensi pembuluh darah dan ekskresi Na+ dan air di ginjal, hipoferfusi ginjal yang dihasilkan oleh hipotensi dan penurunan volume, serta peningkatan aktivitas simpatik dan perangsang utama sekresi renin.


Baroreseptor terletak di dalam arkus aorta dan sinus karotis bertekanan tinggi yang terutama berespon terhadap tekanan darah tinggi. Penurunan tekanan darah menghasilkan peningkatan aktivitas simpatis ginjal, menyebabkan retensi Na+ dan air. Peningkatan tekanan intravaskuler memiliki efek yang bertolak belakang.

Pelepasan renin dari sel juga ke dalam sirkulasi mengawali rangkaian kejadian yang dimulai dengan pecahnya angiostensi I kemudian diubah menjadi angiotensin II oleh enzim pengubah angiostensin (ACE) yang ada di paru dalam konsentrasi tinggi setelah terbentuk, vasokontriksi arteriol serta meningkatkan reabsobrsi air dan Na+ ginjal oleh tubulus distal dan ductus pengumpul.

Atrium jantung menyintesis suatu hormon yang disebut ANP, kemudian dilepaskan dari granula atrium sebagai respon terhadap reg angar. ANP meningkatkan ekskresi Na+ dan air oleh ginjal sehingga mengakibatkan peningkatan aliran darah ginjal dan tindakan safresifnya pada sekresi ADH dan aldosteron.

Hampir seluruh natrium tubuh berada dalam darah dan dalam cairan di sekeliling sel. Natrium tubuh berasal dari makanan dan minuman dan dibuang melalui air kemih dan keringat.  Ginjal yang normal dapat mengatur natrium yang dibuang dalam air kemih, sehingga jumlah total natrium dalam tubuh sedikit bervariasi dari hari ke hari.

Suatu gangguan keseimbangan antara asupan dan pengeluaran natrium akan mempengaruhi jumlah total natrium di dalam tubuh. Perubahan jumlah total natrium sangat berkaitan erat dengan perubahan jumlah cairan dalam tubuh.

Kehilangan natrium tubuh tidak menyebabkan konsentrasi natrium darah menurun tetapi menyebabkan volume darah menurun. Jika volume darah menurun, tekanan daran akan turun, denyut jantung akan meningkat, pusing dan kadang-kadang terjadi syok.

Sebaliknya, volume darah dapat meningkat jika terlalu banyak natrium di dalam tubuh. Cairan yang berlebihan akan terkumpul dalam ruang di sekeliling sel dan menyebabkan edema.  Salah satu tanda dari adanya edema ini adalah pembengkakan kaki, pergelangan kaki dan tungkai bawah.

Tubuh secara teratur memantau konsentrasi natrium darah dan volume darah. Jka kadar natrium terlalu tinggi, otak akan menimbulkan rasa haus dan mendorong kita untuk minum. Sensor dalam pembuluh darah dan ginjal akan mengetahui jika volume darah menurun dan memacu reaksi rantai yang berusaha untuk meningkatkan volume cairan dalam darah.  Kelenjar adrenal mengeluarkan hormon aldosteron sehingga ginjal menahan natrium.  Kelenjar hipofisa mengeluarkan hormon antidiuretik sehingga ginjal menahan air.

Penahanan natrium dan air menyebabkan berkurangnya pengeluaran air kemih, yang pada akhirnya akan meningkatkan volume darah dan tekanan darah kembali ke normal.
Jika sensor dalam pembuluh darah dan ginjal mengetahui adanya peningkatan tekanan darah dan sensor di jantung menemukan adanya peningkatan volume darah, maka ginjal dirangsang untuk mengeluarkan lebih banyak natrium dan air kemih, sehingga mengurangi volume darah.

0 Response to "pengaturan ion natrium di tubuh manusia full"

Post a Comment

jangan lupa komentar nya gan :)