ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN HIV AIDS

A. pengertian
·         Aids (“Acauired Immuno Defeciency Syndrome”) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus HIV yang merupakan penyakit menular yang dengan cepat menyebar ke seluruh dunia (Pandemi) dan terutama menular lewat hubungan seksual yang merusak sistem kekebalan tubuh manusia. HIV (Immuno Deficiency Virus) adalah virus yang menyebabkan HIV menyerang sistem kekebalan tubuh.
·         Aids perlu diperhatikan khusus karena :
a)      AIDS adalah penyakit yasng cepat menular keseluruh dunia (Pandemi) terutama menular lewat hubungan seksual
b)      Sampai saat ini AIDS belum ada obatnya juga belum ada vaksin yang bisa mencegah serangann HIV
c)      Orang yang terinfeksi HIV akan menjadi pembawa dan penular AIDS selama hidupnya walaupun tidak merasa sakit dan tampak sehat
·         Gejala-gejala AIDS dan HIV
a)      Rasa lelah berkepanjangan
b)      Sesak nafas dan batuk berkepanjangan
c)      Pembengkakkan kelenjar getah bening
d)      Bercak putih atau luka dimulut
e)      Diare lelah dari satu bulan tanpa sebab yang jelas
f)       Sering demam (> 38 o C ) disertai keringat malam tanpa sebab
g)      Bercak merah kebiruan (kanker) pada kulit
h)      Berat bedan menurun secara mencolok
·         Cara penularannya:
a)      Hubungan sex dengan pengidap HIV
b)      Jarum suntik yang terpapar HIV
c)      Transfusi darah yang terpapar HV
d)      Ibu hamil yang mengidap HIV kepoada bayi yang dikandung
·         Tidak ditularkan dengan cara :
a)      Berjabat tangan
b)      Pengidap HIV batuk bersin didepan kita
c)      Cium pipi dengan pengidap HIV
d)      Digigit serangga nyamuk
e)      Berenang di kolam renang bersama pengidap HIV
f)       Makan bersama
g)      Menggunakan handuk yang bekas dipakai pengidap HIV
h)      Pakai toilet bersama-sama
i)        Tinggal serumah dengan penderita asal tidak melakukan hubungan seksual

·         Cara untuk mengetahui tertular HIV dengan melalui pemeriksaan darah dan test ELISA
B.   Penyebab AIDS dan HIV
a)      Hubungan seksual melalui vagina dan atau hubungan melalui anal
b)      Anilingus : menginduksi hubungan intim didaerah anal  dengan menggunakan lidah
c)      Cunnilingus : mengenduksi hubungan intim di daerah vagina /klitoris dengan menggunakan lidah (resiko lebih tinggi saat menstruasi)
d)      Fellatio : mengenduksi hubungan intim pada daerah genital pria dengan menggunakan lidah dan penghisapan  (resiko lebih tinggi bila ejakulasi terjadi didalam mulut)
e)      Fisting : memasukkan atau meletakkan tangan, kepalan tangan, atau-pun lengan bawah ke da;am rektum atau vagina
f)       Urolagnia : mengenduksi hubungan intim dengan cara mengeluarkan urin kekulit (lebih beresiko bila terdapat luka terbuka pada kulit, oral, vagina atau rektum )
g)      Memakai benda-benda seks pada rektum/vagina : memasukkan benda (sex toys) pada rektum atau vagina dapat menyebabkan perobekkan pada vagina, dimana luka yang terjadi dapat merupakan jalan masuk bagi virus
h)      Bergantian menggunakan jarum suntik dan penggunaan yang sering pada pecandu obat.
i)        Penderita hemofilia dan mereka yang menerima tranfusi darah
j)       Transmisi Ibu hamil : wanita yang terinfeksi HIV menularkan HIV ke janin yang di kandung baik saat dalam kandungan maupun saat melahirkan.

C.   Penyembuhan
AIDS dan HIV tidak bisa disembuhkan tetapi hanya bisa dicegah yaitu dengan pemberian vaksin dan dengan cara:
a)      Penggunaan kondom bagi upaya pencegahan penularan / penyebaran HIV tidak 100 % untuk tidak teratur
b)      Hindarkan hubungan seksual bila sedang mangalami luka pada al;at kelamin dan mulut
c)      Menghindari pola hubungan bebas (Free Sex) dan penggunaan jarum suntik
d)      Menghindari berganti-ganti pasangan sex
e)      Tidak hamil bila mengidap HIV, memeriksakan diri secara teratur
f)       Memberi pendidikan seks di sekolah-sekolah dengan batas-batas kewajaran

D. Diet Penyakit HIV/AIDS
·         Tujuan Diet
a)      Memberikan interv nsi gizi secara cepat dengan mempetimbangkan seluruh aspek dukungan gizi pada semua tahap dini pemyakit infeksi HIV
b)   Mencapai dan mempertahankan berat badan serta komposisi tubuh yang diharapkan, terutama jaringan otot
c)      Memnuhi kebutuhan energi dan semua zat gizi
d)      Mendorong perilaku sehat dalam menerapkan diet, olahraga dan relaksasi
e)    Mencapai dan mempertahankan berat badan serta komposisi tubuh yang diharapkan, terutama jaringan otot
f)       Memenuhi kebutuhan energi dan semua zat gizi
g)      Mendorong perilaku sehat dalam menerapkan diet olah raga dan relaksasi
h)      Mencapai dan mempertahankan berat badan normal
i)        Mencegah penurunan berat badan yang berlebihan
j)       Mengatasi gejala diare, intoleransi, laktosa, mual, dan muntah

·         Syarat Diet
a)       Enerhi tinggi, tambahkan energi sebanyak 13 % untuk setiap kenaikan suhu 1o C
b)      Protein tinggi, yaitu 1,1 – 1,5 gram / kg BB
c)      Lemak cukup, yaitu 10 – 25 %
d)      Vitamin dan mineral tinggi, yaitu 1 ½ kali (150 %)
e)      Serat cukup, gunakan serat yang mudah dicerna
f)       Cairan cukup, sesuai dengan keadaan pasien
g)      Elektrolit
h)      Bentuk makanan dimodifikasi sesuai dengan keadaan pasien
i)        Makanan diberikan dalam porsi kcil dan sering
j)       Hindari makanan yang merangsang pencernaan baik secara mekanik, termik maupun kimia
·         Jenis Diet dan Indikasi pemberian
a)      Infeksi HIV positif tanpa gejala
b)      Infeksi HIV dengan gejala (misalnya : panas lama,  batu, diare, kesulitan menelan, sariawan dan pembesaran kelenjar getah bening).
c)      Infeksi HIV dengan gangguan syaraf
d)      Infeksi HIV dengan TBC
e)      Infeksi HIV dengan kanker dan HIV Wasting Syndrome
       Makanan untuk pasien AIDS dapat diberikan melalui tiga cara :
-     Secara oral
-     Enteral (Sonde)
-     Parenteral (infus)




Bahan makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan
Bahan makanan
Dianjurkan
Tidak dianjurkan
-     Sumber karbohidrat


-     Sumber protein hewani


-     Sumber protein  nabati

-     Sumber lemak


-     Sayuran


-     Buah-buahan

-     Bumbu


-     Minuman
Semua bahan makanan kecuali yang menimbulkan gas
Susu, telur, ayam, daging, dan ayam tidak berlemak, ikan
Tempe, tahu, dan kacang hijau
Minyak, margarin, santan, dan kepala dalam jumlah terbatas
Labu kuning, wortel, bayam, kangkung, buncis, kacang, panjang, dan tomat
Pepaya, pisang, jeruk, apel, dan sebagainya
Bawang merah, bawang putih, daun salam, ketumbar, laos, kecap
Sirop, teh daan kopi
Bahan makanan yang menimbulkan gas seperti ubi jalar
Daging dan ayam berlemak, kulit ayam

Kacang merah

Semua makanan yang mengandung lemak tinggi

Kol, sawi, dan mentimun


Nangka dan durian

Cabe, lada, asam, cuka dan jahe

Minuman bersoda dan mengandung alkohol
    



Daftar Pustaka
Muna, Richard D. 1997. HIV : manual untuk tenaga kesehatan: Jakarta :EGC
Dr. Sunita Almatsier, M. Sc. 2004. Penuntun Diet. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama anggota IKAPI


0 Response to "ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN HIV AIDS"

Post a Comment

jangan lupa komentar nya gan :)